Tinta-rakyat News-Geser//Implementasi nyata komitmen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Geser dalam menyukseskan program ketahanan pangan terus dilaksanakan secara intens dan berkelanjutan. Hal tersebut kembali ditegaskan Kepala Lapas Geser, Mulyo Utomo, saat melakukan peninjauan pada lahan budidaya kangkung cabut dengan metode hidroponik modifikasi, jum’at (31/10)
Utomo mengatakan Lapas Geser terus berupaya mengembangkan produksi sayuran hijau dengan metode hidroponik modifikasi guna meningkatkan produktifitas hasil budidaya. “Upaya ini terus kami gencarkan secara kontinu, dengan harapan dapat menjadi sarana pemberdayaan yang optimal dengan terasahnya keterampilan dan pengetahuan warga binaan di bidang pertanian khususnya budidaya dengan metode hidroponik. Dalam peninjauan ini dapat dilihat kangkung cabut yang tengah dibubidayakan telah mencapai tahapan imbibisi yang optimal dan merata. Selanjutnya perlu difokuskan pada perawatan yang baik guna mendukung tumbuh kembang sayuran kangkung cabut yang optimal hingga tahapan panen dengan hasil yang meningkat,” jelasnya.
Sementara itu, staf subseski pembinaan, Randi S. Wamnebo juga memberikan pembimbingan kepada warga binaan terkait perawatan yang perlu diperhatikan saat sayuran kangkung cabut telah mengeluarkan akar. “Perawatan sayuran hidroponik membutuhkan asupan nutrisi rutin untuk proses pertumbuhannya. Kita mesti memastikan akar sayuran terendam di dalam larutan nutrisi, selain itu penambahan nutrisi juga harus diberikan secara rutin, memantau jumlah pH dan kepekatan air, serta memastikan tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup, semua ini merupakan faktor pendukung berhasilnya proses budidaya sayuran hijau dengan metode hidroponik,” terangnya.
Lebih lanjut Kalapas menegaskan budidaya sayuran hidroponik ini menjadi salah satu capaian Lapas Geser di tahun 2025 dan konsisten dikembangkan. Upaya presisi ini menjadi wujud nyata peran Lapas Geser dalam menyukseskan salah satu dari 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto tertang pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan, baik skala mandiri dan nasional.






